
Rektor USU Chairuddin Panusunan Lubis yang Aku Kenal
Catatan : Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn
Sebagai alumni USU, saya mempunyai kesan khusus dengan Prof.dr.Chairuddin Panusunan Lubis, ketika saya menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Hukum USU di tahun 1997, beliau yang mewisuda saya dan ketika saya menyelesaikan pendidikan S-2 di Sekolah Pascasarjana USU jurusan Magister Kenotariatan di tahun 2007, beliau juga yang mewisuda saya. Saya mempunyai kesan mendalam kepada beliau dalam memimpin USU. Kesan tersebut adalah, beliau di kenal lemah-lembut, jujur dan tegas. Rektor Universitas Sumatera Utara yang selalu menyebut mahasiswa sebagai "adik-adik" ini masih terbiasa disapa dengan kata "abang" oleh junior dan adik-adiknya itu.
Chairuddin Panusunan Lubis yang dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi Rektor USU di tahun 1995. Namun, sang dokter spesialis anak yang berpraktek di Jl Abdullah Lubis ini, sedikit lebih tua dari Republik Indonesia, karena ia lahir pada tanggal 18 Maret 1945, di Kuala Tungkal, Jambi.
Dari nama lengkapnya yang terdapat kata Panusunan, yang dalam bahasa Indonesia, maksudnya adalah pemimpin, pengatur, penata atau penyusun. Dalam budaya Tapanuli, segera memahami bahwa Chairuddin kecil kelak diharapkan menjadi orang yang mampu mengurus hal-hal penting bagi masyarakatnya. Doa yang tersirat dalam nama lengkapnya itu kemudian menjadi kenyataan. Pria berperawakan tinggi 173cm dan berat 74 kg yang ketika mahasiswa dikenal jagoan bola pimpong dan bridge adalah mantan aktivis organisasi mahasiswa.
Ketika namanya muncul sebagai kandidat Rektor, banyak yang belum tahu, kalau dosen yang berusia 42 tahun kertika terpilih menjadi Rektor ini telah berpangkat Pembina Utama Muda (IV/C) dan menjadi Guru Besar pada usia 45 tahun. Beliau memiliki segudang pengalaman memimpin. Agaknya, karena pria yang ketika masih mahasiswa ini sudah terbiasa dengan penderitaan tergolong low profile, maka tak banyak yang tahu bahwa perjalanan hidupnya seperti namanya yang memakai kata Panusunan
Sejak mahasiswa, putra pensiunan perwira menengah ini sudah biasa memimpin, menyusun dan melaksanakan rencana kerja, baik dalam skala akademik maupun organisasi. Ketika masih duduk di akhir tingkat tiga, Chairuddin sudah mendapat kepercayaan sebagai asisten parasitologi di almamaternya, Fakultas Kedokteran USU. Kemudian oleh teman-temannya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FK USU, pada tahun 1970-72 dia diberi mandat sebagai Ketua Umum. Belum diwisuda sebagai dokter umum, tahun 1973-74 Chairuddin ditugaskan sebagai dosen parasitologi di FMIPA USU, waktu itu masih FIPIA. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter dan lulus dokter umum tahun 1974.
Selang dua tahun setelah dilantik sebagai dokter umum, disamping menjadi asisten ilmu kesehatan anak (1976-80), dokter yang tamat program spesialis anak tahun 1980 ini sudah diserahi tugas sebagai Sekretaris Pendidikan Mahasiswa Bagian Ilmu Kesehatan Anak di FK USU (1976-79). Seterusnya menjadi Sekretaris Program Pendidikan Spesialis Anak (1980-83), Kepala Subbag Penyakit Infeksi (1980-90), Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak (1983-86), Kepala Unit Pelaksana Fungsional di RSU Pirngadi (1983-91), Sekretaris Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis (1990-92), Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran Anak (sejak 1990) dan Perwakilan Corsorsiium Health Sciences
Dalam profesi dan kegiatan sosial lainnya, bintang sepakbola lansia atau lanjut usia USU ini, pernah dan masih menduduki sejumlah posisi kunci. Sekadar menyebut dua contoh: Salah seorang Ketua Tim Operasi Kembar Siam, Pengurus Bridge Cabang Sumut, dan Ketua IDAI Sumut dan Aceh. Penerima Medica Award 1992 bidang penelitian ini juga menerima banyak penghargaan. Misalnya, dari lembaga kemahasiswaan. Atas jasa-jasa yang diberikannya secara ikhlas untuk menjungjung tinggi almamater USU, pada tahun 1974, Dewan Mahasiswa USU memberinya penghargaan dan ucapan terima kasih. Sedangkan karya ilmiahnya, tercatat ada 47 judul, ini baru untuk kategori sebagai penulis utama saja
Menurut Prof.Chairuddin, ada tiga prinsip yang dipegang dokter yang setiap hari memeriksa ratusan anak-anak ini dalam memimpin USU. Ketiga prinsip itu ialah lemah-lembut, jujur dan tegas. Rektor yang selalu menyebut mahasiswa sebagai adik-adik dan masih terbiasa disapa dengan kata abang oleh junior dan adik-adiknya ini.
Riwayat Hidup Singkat :
Prof. Chairuddin Panusunan Lubis, DTM&H.Sp.A(K)
Lahir:
Kuala Tungkal, Jambi, 18 Maret 1945
Agama:
Islam
Postur:
TB 173 cm BB 74 kg
Pendidikan:
Fakultas Kedokteran USU 1974
Program spesialis anak tahun 1980
Pekerjaan:
Rektor USU
Dosen parasitologi di FMIPA USU, waktu itu masih FIPIA
Asisten ilmu kesehatan anak (1976-80)
Sekretaris Pendidikan Mahasiswa Bagian Ilmu Kesehatan Anak di FK USU (1976-79)
Sekretaris Program Pendidikan Spesialis Anak (1980-83),
Kepala Subbag Penyakit Infeksi (1980-90),
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak (1983-86),
Kepala Unit Pelaksana Fungsional di RSU Pirngadi (1983-91),
Sekretaris Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis (1990-92),
Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran Anak (sejak 1990) dan
Perwakilan Corsorsiium Health Sciences
Organisasi:
Pengurus Bridge Cabang Sumut,
Ketua IDAI Sumut dan Aceh.
Penghargaan:
Penerima Medica Award 1992 bidang penelitian
Catatan : Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn
Sebagai alumni USU, saya mempunyai kesan khusus dengan Prof.dr.Chairuddin Panusunan Lubis, ketika saya menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Hukum USU di tahun 1997, beliau yang mewisuda saya dan ketika saya menyelesaikan pendidikan S-2 di Sekolah Pascasarjana USU jurusan Magister Kenotariatan di tahun 2007, beliau juga yang mewisuda saya. Saya mempunyai kesan mendalam kepada beliau dalam memimpin USU. Kesan tersebut adalah, beliau di kenal lemah-lembut, jujur dan tegas. Rektor Universitas Sumatera Utara yang selalu menyebut mahasiswa sebagai "adik-adik" ini masih terbiasa disapa dengan kata "abang" oleh junior dan adik-adiknya itu.
Chairuddin Panusunan Lubis yang dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menjadi Rektor USU di tahun 1995. Namun, sang dokter spesialis anak yang berpraktek di Jl Abdullah Lubis ini, sedikit lebih tua dari Republik Indonesia, karena ia lahir pada tanggal 18 Maret 1945, di Kuala Tungkal, Jambi.
Dari nama lengkapnya yang terdapat kata Panusunan, yang dalam bahasa Indonesia, maksudnya adalah pemimpin, pengatur, penata atau penyusun. Dalam budaya Tapanuli, segera memahami bahwa Chairuddin kecil kelak diharapkan menjadi orang yang mampu mengurus hal-hal penting bagi masyarakatnya. Doa yang tersirat dalam nama lengkapnya itu kemudian menjadi kenyataan. Pria berperawakan tinggi 173cm dan berat 74 kg yang ketika mahasiswa dikenal jagoan bola pimpong dan bridge adalah mantan aktivis organisasi mahasiswa.
Ketika namanya muncul sebagai kandidat Rektor, banyak yang belum tahu, kalau dosen yang berusia 42 tahun kertika terpilih menjadi Rektor ini telah berpangkat Pembina Utama Muda (IV/C) dan menjadi Guru Besar pada usia 45 tahun. Beliau memiliki segudang pengalaman memimpin. Agaknya, karena pria yang ketika masih mahasiswa ini sudah terbiasa dengan penderitaan tergolong low profile, maka tak banyak yang tahu bahwa perjalanan hidupnya seperti namanya yang memakai kata Panusunan
Sejak mahasiswa, putra pensiunan perwira menengah ini sudah biasa memimpin, menyusun dan melaksanakan rencana kerja, baik dalam skala akademik maupun organisasi. Ketika masih duduk di akhir tingkat tiga, Chairuddin sudah mendapat kepercayaan sebagai asisten parasitologi di almamaternya, Fakultas Kedokteran USU. Kemudian oleh teman-temannya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FK USU, pada tahun 1970-72 dia diberi mandat sebagai Ketua Umum. Belum diwisuda sebagai dokter umum, tahun 1973-74 Chairuddin ditugaskan sebagai dosen parasitologi di FMIPA USU, waktu itu masih FIPIA. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter dan lulus dokter umum tahun 1974.
Selang dua tahun setelah dilantik sebagai dokter umum, disamping menjadi asisten ilmu kesehatan anak (1976-80), dokter yang tamat program spesialis anak tahun 1980 ini sudah diserahi tugas sebagai Sekretaris Pendidikan Mahasiswa Bagian Ilmu Kesehatan Anak di FK USU (1976-79). Seterusnya menjadi Sekretaris Program Pendidikan Spesialis Anak (1980-83), Kepala Subbag Penyakit Infeksi (1980-90), Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak (1983-86), Kepala Unit Pelaksana Fungsional di RSU Pirngadi (1983-91), Sekretaris Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis (1990-92), Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran Anak (sejak 1990) dan Perwakilan Corsorsiium Health Sciences
Dalam profesi dan kegiatan sosial lainnya, bintang sepakbola lansia atau lanjut usia USU ini, pernah dan masih menduduki sejumlah posisi kunci. Sekadar menyebut dua contoh: Salah seorang Ketua Tim Operasi Kembar Siam, Pengurus Bridge Cabang Sumut, dan Ketua IDAI Sumut dan Aceh. Penerima Medica Award 1992 bidang penelitian ini juga menerima banyak penghargaan. Misalnya, dari lembaga kemahasiswaan. Atas jasa-jasa yang diberikannya secara ikhlas untuk menjungjung tinggi almamater USU, pada tahun 1974, Dewan Mahasiswa USU memberinya penghargaan dan ucapan terima kasih. Sedangkan karya ilmiahnya, tercatat ada 47 judul, ini baru untuk kategori sebagai penulis utama saja
Menurut Prof.Chairuddin, ada tiga prinsip yang dipegang dokter yang setiap hari memeriksa ratusan anak-anak ini dalam memimpin USU. Ketiga prinsip itu ialah lemah-lembut, jujur dan tegas. Rektor yang selalu menyebut mahasiswa sebagai adik-adik dan masih terbiasa disapa dengan kata abang oleh junior dan adik-adiknya ini.
Riwayat Hidup Singkat :
Prof. Chairuddin Panusunan Lubis, DTM&H.Sp.A(K)
Lahir:
Kuala Tungkal, Jambi, 18 Maret 1945
Agama:
Islam
Postur:
TB 173 cm BB 74 kg
Pendidikan:
Fakultas Kedokteran USU 1974
Program spesialis anak tahun 1980
Pekerjaan:
Rektor USU
Dosen parasitologi di FMIPA USU, waktu itu masih FIPIA
Asisten ilmu kesehatan anak (1976-80)
Sekretaris Pendidikan Mahasiswa Bagian Ilmu Kesehatan Anak di FK USU (1976-79)
Sekretaris Program Pendidikan Spesialis Anak (1980-83),
Kepala Subbag Penyakit Infeksi (1980-90),
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak (1983-86),
Kepala Unit Pelaksana Fungsional di RSU Pirngadi (1983-91),
Sekretaris Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis (1990-92),
Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran Anak (sejak 1990) dan
Perwakilan Corsorsiium Health Sciences
Organisasi:
Pengurus Bridge Cabang Sumut,
Ketua IDAI Sumut dan Aceh.
Penghargaan:
Penerima Medica Award 1992 bidang penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar