
Menhut RI Dr.HMS Kaban :
Hasil Hutan Indonesia
Dicuri 35 Hingga 45 Triliun Setiap Tahun
Menteri Kehutanan RI H Malem Sambat Kaban SE MSi menyatakan, pembangunan lapangan golf tidak diperlukan kalau sampai melakukan perusakan hutan dan lingkungan. Pembangunan tersebut hanya akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar, ketimbang dampak positifnya. Hal tersebut dikatakan H Malem Sambat Kaban, dalam kata sambutannya di Acara Pesta Adat Syukuran Njujungi Beras Piher/Tepung Tawar kepadanya di Jambur Namaken Minggu, 27 Maret lalu.
H MS Kaban mengharapkan agar seluruh komponen masyarakat Karo dapat menjaga dan melestarikan hutan. “Masyarakat Karo dikenal hoby dan ulet Nuan-nuan (menanam-red), sehingga marilah kita galakkan hoby itu menjadi Nuan-nuan kayu (menanam kayu -red) untuk pelestarian hutan kita, kata HMS Kaban, dalam pidatonya, di hadapan ribuan masyarakat Karo yang didampingi Ketua Umum DPP Lembaga Adat Budaya Karo Runggun Merga Silima Drs Yusuf Pehulisa Sitepu dan Roy Fachraby Ginting selaku Panitia pelaksana acara itu dengan penuh harapan.
Diungkapkan HMS Kaban, dirinya telah menandatangani surat pernyataan kepada Presiden SBY, akan menjalankan tugas dalam bidangnya, untuk penyelamatan hutan, sehingga untuk itu, dirinya tidak akan segan-segan menindak tegas cukong-cukong yang melakukan perusakan hutan negara.
“Sebanyak Rp 35 hingga Rp 47 triliun per tahun hasil hutan kita dicuri, oleh cukong-cukong pencuri kayu. Sementara oknum-oknum petugas kita, hanya menerima recehan saja, sehingga oknum-oknum seperti itu, harus juga ditindak dengan tegas, karena telah menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi negara kita”, ujar HMS Kaban dengan tegas.
Dalam acara syukuran Pesta Adat Njujungi Beras Piher tersebut, Menteri Kehutanan RI HMS Kaban SE MSi membawa istri, anak-anak, ibunya Hj S br Tarigan dan saudara kandungnya di antaranya N Kaban dan Kaminsyah Kaban. Sementara itu ribuan masyarakat Karo dengan tekun dan antusias, mengikuti jalannya acara, yang turut pua dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara, diantaranya Terenan Ginting Bc Ip SH, Ir Derom Bangun, Mulia Tarigan, Dr Raja Malem Kaban, Palar Nainggolan, Ir Budi Derita Sinulingga MSi, Tampak Sebayang SH DR Drs Layari S Kaban MBA Dr Robert Valentino Tarigan, Drs Paulus Sitepu, Dr Masang Sitepu, DR Syaad Afifuddin Sembiring, Sigit Pramono Asri SE M Syaf Lubis, Ir M Subur Sembiring, dan lain-lain.
Acara Pesta Adat Njujungi Beras Piher dan Tepung Tawar itu seyogyanya diselenggarakan 6 Maret 2005, namun karena kesibukan Menteri Kehutanan HMS Kaban, maka acara tersebut diundurkan menjadi 27 Maret yang diselenggarakan DPP Lembaga Adat Budaya Karo Runggun Merga Silima yang dipimpin oleh Drs Yusuf Pehulia Sitepu (Ketua Umum), Roy Fachraby Ginting, SH (Sekretaris Jenderal) dan DR Layari S Kaban, SIp, MBA (Bendahara Umum). Turut berpartisipasi aktif DPW Keluarga Besar Muslim Karo (KAMKA) Sumatera Utara, Persadaan Kaban Mergana Ras Anak Beruna dan Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) USU.
Menteri Kehutanan RI H Malem Sambat Kaban SE MSi menyatakan, pembangunan lapangan golf tidak diperlukan kalau sampai melakukan perusakan hutan dan lingkungan. Pembangunan tersebut hanya akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar, ketimbang dampak positifnya. Hal tersebut dikatakan H Malem Sambat Kaban, dalam kata sambutannya di Acara Pesta Adat Syukuran Njujungi Beras Piher/Tepung Tawar kepadanya di Jambur Namaken Minggu, 27 Maret lalu.
H MS Kaban mengharapkan agar seluruh komponen masyarakat Karo dapat menjaga dan melestarikan hutan. “Masyarakat Karo dikenal hoby dan ulet Nuan-nuan (menanam-red), sehingga marilah kita galakkan hoby itu menjadi Nuan-nuan kayu (menanam kayu -red) untuk pelestarian hutan kita, kata HMS Kaban, dalam pidatonya, di hadapan ribuan masyarakat Karo yang didampingi Ketua Umum DPP Lembaga Adat Budaya Karo Runggun Merga Silima Drs Yusuf Pehulisa Sitepu dan Roy Fachraby Ginting selaku Panitia pelaksana acara itu dengan penuh harapan.
Diungkapkan HMS Kaban, dirinya telah menandatangani surat pernyataan kepada Presiden SBY, akan menjalankan tugas dalam bidangnya, untuk penyelamatan hutan, sehingga untuk itu, dirinya tidak akan segan-segan menindak tegas cukong-cukong yang melakukan perusakan hutan negara.
“Sebanyak Rp 35 hingga Rp 47 triliun per tahun hasil hutan kita dicuri, oleh cukong-cukong pencuri kayu. Sementara oknum-oknum petugas kita, hanya menerima recehan saja, sehingga oknum-oknum seperti itu, harus juga ditindak dengan tegas, karena telah menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi negara kita”, ujar HMS Kaban dengan tegas.
Dalam acara syukuran Pesta Adat Njujungi Beras Piher tersebut, Menteri Kehutanan RI HMS Kaban SE MSi membawa istri, anak-anak, ibunya Hj S br Tarigan dan saudara kandungnya di antaranya N Kaban dan Kaminsyah Kaban. Sementara itu ribuan masyarakat Karo dengan tekun dan antusias, mengikuti jalannya acara, yang turut pua dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara, diantaranya Terenan Ginting Bc Ip SH, Ir Derom Bangun, Mulia Tarigan, Dr Raja Malem Kaban, Palar Nainggolan, Ir Budi Derita Sinulingga MSi, Tampak Sebayang SH DR Drs Layari S Kaban MBA Dr Robert Valentino Tarigan, Drs Paulus Sitepu, Dr Masang Sitepu, DR Syaad Afifuddin Sembiring, Sigit Pramono Asri SE M Syaf Lubis, Ir M Subur Sembiring, dan lain-lain.
Acara Pesta Adat Njujungi Beras Piher dan Tepung Tawar itu seyogyanya diselenggarakan 6 Maret 2005, namun karena kesibukan Menteri Kehutanan HMS Kaban, maka acara tersebut diundurkan menjadi 27 Maret yang diselenggarakan DPP Lembaga Adat Budaya Karo Runggun Merga Silima yang dipimpin oleh Drs Yusuf Pehulia Sitepu (Ketua Umum), Roy Fachraby Ginting, SH (Sekretaris Jenderal) dan DR Layari S Kaban, SIp, MBA (Bendahara Umum). Turut berpartisipasi aktif DPW Keluarga Besar Muslim Karo (KAMKA) Sumatera Utara, Persadaan Kaban Mergana Ras Anak Beruna dan Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) USU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar